Skripsi dan Jodoh adalah temen dekat.

Beginilah maknanya sebuah jalan-jalan yang menghabiskan waktu. 
Bermanfaat, pas pada waktunya.

            Berawal dari sebuah pembicaran singkat dua orang teman seperjuangan. Membahas perkuliahan yang hampir tuntas, nanti mau bekerja dimana, sukanya apa, penyusunan skripsi yang mengundang banyak Tanya. Menyenangkan memang bila berserita bersama dengan orang yang sehati sepenanggungan kaya kami berdua, ngobrol berjam-jam, dari satu tempat ketempat lain bukan jadi satu masalah. Diawal saya sudah merasa bahwa hari ini seperinya saya akan membuang-buang waktu, dimana di salah satu tembok kamar saya tertulis “kerjakan sekarang seolah-olah tidak ada hari esok.” Namun, rasanya hari ini saya berhak melanggar prinsip jitu yang sudah menyukseskan draft itu, saya merasa tiga minggu tidak jalan berang temen, sangat membosankan. Alasannya Uas dan skripsi memang. Puji Tuhan hari ini ada waktu libur, draft skripsi saya sudah di acc pembimbing dua, sekarang sedang menunggu panggilan dari dosen pembimbing satu. Jadilah sebuah rencana perjalanan hari ini. Walau hanya di Jatinangor yang kata orang tuh kota jadi-jadian, tapi untuk hari ini menyenangkan bisa muter2 di Jatos (mall terbesar di Jatinangor :D). Bukan soal meyenangkan muter-muter atau jalan-jalannya, tetapi obrolan yang sangat menguras hati dan pikiran. Capek ngomongin skripsi, pembimbing dan jurusan yang ‘agak’ (terlihat) tidak mau tau akan nasib mahasiswa akhirnya sampai juga obrolan kami pada hal yang sangat pribadi menurut saya. ‘kenapa lo gk punya cowo sampai sekarang?’ tit.. tot… Pembicaraanpun semakin panjang, dan diakhiri dengan pernyataan yang menyejukkan hati dari Dewi, “Jodoh tuh di Tangan Tuhan”, dan dari saya “sebelum Janur kuning melambai blaa..blaa..blaa.” Kemudian perjalanan ini berakhir di bioskop, film “Serdadu Kumbang” pun dimulai. Pengobat suntuk yang jitu bukan? Bagikan kemumetanmu kepada orang yang kiranya sehati seperjuangan denganmu, itu sudah!

Comments

Popular Posts