Pena
Puisi ini
saya dedikasikan untuk teman-teman yang tidak bisa jauh dari pena, para sahabat
perantau yang pergi karena pena, kepada yang pernah menangis karena penanya
sendiri, juga Tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan yang saya tinggal
belakangan di Pare-Kediri. Dan untuk Suhu-suhu saya Mas Bandung Mawardi, Miss
Uun dan Miss Nigma. Perjuangan tidak pernah berhenti!
Bentuknya sederhana
tidak sampai sejengkal
bertutup,
ujung diatasnya tumpul
ujung bawahnya meruncing.
Jika digoreskan akan meninggalkan Jejak
jejak kotorannya berwarna-warni
terkadang terlalu berwarna
tinggal pilih, mau warni yang mana
Pena
Dadaku mulai berdebar, ketika kuamati benda
kecil ini lekat-lekat
Terlalu sakit.
Baru tersadar, pena-penaku telah mengantarkanku
ke sini
Ketempat yang seribu kukenal dekat tidak mengetahuinya
Penaku mengantarkanku untuk mencapai mimpi
Penaku tidak pernah jauh dari mimpiku
Ahhh... tidak hanya itu!
Penaku pernah membuatku merdeka
Penaku pernah membuatku menangis
Penaku pernah membuatku bahagia
Penaku juga pernah membuatku ketakutan.
Comments
Post a Comment