Pena


Puisi ini saya dedikasikan untuk teman-teman yang tidak bisa jauh dari pena, para sahabat perantau yang pergi karena pena, kepada yang pernah menangis karena penanya sendiri, juga Tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan yang saya tinggal belakangan di Pare-Kediri. Dan untuk Suhu-suhu saya Mas Bandung Mawardi, Miss Uun dan Miss Nigma. Perjuangan tidak pernah berhenti!

Bentuknya sederhana
tidak sampai sejengkal
bertutup,
ujung diatasnya tumpul
ujung bawahnya meruncing.
Jika digoreskan akan meninggalkan Jejak
jejak kotorannya berwarna-warni
terkadang terlalu berwarna
tinggal pilih, mau warni yang mana
Pena
Dadaku mulai berdebar, ketika kuamati benda kecil ini lekat-lekat
Terlalu sakit.
Baru tersadar, pena-penaku telah mengantarkanku ke sini
Ketempat yang seribu kukenal dekat tidak mengetahuinya
Penaku mengantarkanku untuk mencapai mimpi
Penaku tidak pernah jauh dari mimpiku
Ahhh... tidak hanya itu!
Penaku pernah membuatku merdeka
Penaku pernah membuatku menangis
Penaku pernah membuatku bahagia
Penaku juga pernah membuatku ketakutan.


pic from google engine search: jejakpemimpi 
Pare-Kediri, April’12

Comments

Popular Posts