MARI MENGEMBALIKAN MAKNA KATA SELAMAT
risalahnoviaalhakir.blogspot.com |
Kutuliskan
note ini kepada teman terbaikku yang pernah tersengaja tersakiti. Aku sudah
melupakan hari terbaikmu. Mohon maaf. Aku tau kau akan memaafkanku. Kau? Ahhh
terlalu banyak, bukan hanya kau. Terlalu banyak yang tersakiti karena penyakit
tertua dan klise. Yaitu penyakit LUPA. Tetapi berterima kasih karenamu aku
mengigat-ingat kesalahanku yang kepada yang lain, ini melegakan. Mungkin mereka
tidak membaca note ini, tetapi setidaknya hatiku semakin sehat karena merasa
dimaafkan. Dan terciptalh note ini. Sekali lagi terimakasih J.
Soal selamat, selamat ulang tahun ya,
selamat sudah lulus ujian, selamat sudah diwisuda, selamat menjadi ketua OSIS,
selamat menjadi ketua kelas, selamat menikah, selamat punya anak, Kami
mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada pasangan terpilih [....... dan
.......] Jakarta atas terpilihnya menjadi Gubernur DKI Jakarta, Keluarga Besar
Trans TV, RCTI, SCTV mengucapkan turut berdukacita atas meningalnya [.......]
dan selamat-selamat lainnya.
Sangat senang dan bersukacita jika
ucapan itu datang kepada kita. Tapi apa jadinya jika makna selamat telah
terkikis oleh mubajir dan banjirnya kata “selamat” itu sendiri? Ketika kita
berulang tahun, kita menerima ucapan yang sama: “Selamat ulang tahun ya” miss u
all the best. Apa reaksi yang berulang tahun? Saya yakin, tidak ada. Kecuali
siapa yang memberi selamat. Haha. Mendapatkan atau memberikan ucapan selamat
sudah menjadi hal biasa. Ucapan selamat itu sudah tidak sakral lagi. Kata
selamat sudah kehilangan kesakralan dan kekuatannya. Maka itu, masih pentingkah
kita mengucapkan selamat? Tentu saja iya,
tapi bagaimana caranya?
Yang lebih mengerikan lagi adalah
ketika ucapan selamat harus dihargai dengan rupiah yang bisa menolong ratusan
orang bencana Lumpur Sidoarjo. Semisal, ucapan selamat yang sering kita lihat
di TV dan koran. Menurut salah satu teman yang bekerja di media mengatakan
bahwa ucapan selamat di koran mencapai tujuh puluh juta. Waw sekali! Jika
diperhatikan lebih jauh, yang mengirim ucapan selamat di TV maupun koran adalah
sesama mereka yang berduit. Sibuk tingkat dewa, mungkin tidak akan sempat
melihat iklan tersebut dikoran atau di TV. Atau mungkin saja melihat ucapan
tersebut tetapi tidak bermakna apa-apa. Jadi untuk apa ucapan selamat itu?
Existensi, sekedar, penghormatan, investasi? Siapa yang tau.
Makna
kata selamat sudah memudar, ucapan selamat hanya sekedar menghargai teman saja.
Jika melihat kembali apa yang dimaksud dengan kata selamat. Selamat berasal
dari ahasa Arab yaitu “salam” dan dalam bahasa Ibrani sering disebut dengan “syaloom”
yang artinya damai sejahtera. Jadi jika Anda yang mengucapkan selamat pagi,
siang, sore itu artinya semoga dalam keadaan damai sejahtera di pagi, siang, sore,
makan, natal, tahun baru, ulang tahun, tidur dan lain-lain.
Namun, jika kata “selamat” diganti
padanan katanya seperti kata “semoga” maka dapat dilihat kalimat-kalimat
dibawah ini:
• Selamat ulang tahun: semoga anda berbahagia
di hari ulang tahun anda ini"
• selamat tidur: Semoga anda tidur
nyenyak
•
selamat makan: Semoga anda menikmati makannya
•
selamat pagi: Semoga anda menikmati pagi ini
•
selamat siang: Semoga anda menikmati
Siang ini
•
selamat hari jadi: Semoga anda
bahagia di hari jadi anda ini
•
selamat belajar: Semoga anda dapat belajar dengan baik
• selamat jalan: Semoga baik-baik dalam
perjalanan.
Dari
ucapan-ucapan diatas dapat disimpulkan bahwa selamat memiliki memiliki
perluasan makna kata. Jika dulu hanya bertujuan untuk mengatakan “semoga Anda
dalam keadaan damai sejahtera” maka sekarang kata “selamat” memiliki makna
turut berbahagia atas apa yang terjadi dalam hidup Anda atau berharap akan
terjadi sesutu yang baik terhadap anda (menurut pegamatan saya).
Singkatnya, ketika mengucapkan kata
selamat berarti anda sedang berdoa. Oleh karena itu, karena ketika berucap kata
selamat yang berarti berdoa maka jangan pernah menggunakan kata selamat untuk
menurunan martabat orang lain. Misalnya: selamat nilai anda jelek, selamat anda
tidak lulus, selamat ya terlambat lagi. Berhentilah berlelucon. Mari bersama
segera megembalikan makna kata selamat kepada asalnya. Suatu ucapan yang
sakral, ucapan yang mempunyai kekuatan, mistis, kata yang suci sama seperti kita
menyebut nama Sang Penyelamat ketika berdoa. Alangkah indahnya ketika menyatakan keselamatan
kepada orang lain dengan makna yang sebenarnya. Tidak hanya untuk pamer, eksis,
sekedar penghormatan seperti yang biasa kita lihat di tv, koran bahkan di laman
fb kita sendiri terkadang banyak orang yang numpang eksis. Memang setiap orang
punya caranya sendiri dalam memberikan selamat, tetapi ucapan yang tulus akan
selalu sampai kepada yang di doakan atau yang diselamati.
nenengz.multiply.com |
Selamat menyelamati yang akan diselamati!! semoga doamu sampai J.
Good bless you!!
wah jadi begitu!
ReplyDeletepantes dari kemarin saya makan sepuluh biskuit selamat, gak ada satupun yg menyelamati. salah makna too...!
asem!
haahahaha, apa deh mas fandi -_____-
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung!