Ketika Si SIA-SIA Menggerogoti Pertahananmu
Pada
ahirnya aku berlabuh di pijakannku sekarang. Tempat Pijakan yang tanpa saringan
sedikitpun dari otakku. Aku hanya mempersilahkan desakan waktu membawaku dengan
alasan sudah terlalu lama ternyata yang kubuang dengan SIA-SIA jadi aku harus
bergerak. Tiba-tiba kata SIA-SIA ini datang menjadi momok yang menakutkan bagiku.
Aku dihantui oleh kata ini. SIA-SIA. Aku ketakutan dibuatnya. Kata yang tidak
pernah kukenal dari dulu. Segala ambisiku membuat semacam block lighting kepadaku. Setiap kata itu mendekat, sudah pasti
mental dari jarak 100 meter.
Entah
sampai kondisi apa aku mengenal kata-kata itu. Sedangkan ambisiku seolah tak
berbekas. Bahkan ketika dia si SIA-SIA itu mulai mendekatiku 100 meter aku
sudan melupakan ambisi yang kunjunjung tinggi itu. Belum waktunya menjadi past time tapi dia sudah melebur menjadi
kenangan di present time. Dan aku
tersadar setelah future lama berjalan
dan terus berjalan. Si SIA-SIA menggerogoti pertahannanku. Aku luruh tanpa
sepengetahuanku.
Ambisi
yang sudah kusetting dengan begitu amat sangat baiknya ternyata luruh melesap
ketanah ketika hujanan kata SIA-SIA atas waktu mulai menghujam, kala itu tidak
ada bumi sebagai pijakan. Aku hanya berusaha meraih apa yang di dekat tangan.
Jadilah aku yang sekarang. Sedangkan besok aku mempercainya sebagai misteri.
Comments
Post a Comment