Bukan tentang Besi Menajamkan Besi
Ntah siapa atau apa temanku belakang
ini. Aku tidak selembut dulu lagi. Kata-kata yang keluar dari mulutku tajam. Terkadang
aku kesulitan untuk menyaring kata lembut mana yang ingin kupakai diantara beribu-ribu
kata tajam di kepalaku. Sering juga aku tidak menemunya. Mereka mengair bebas
dari mulutku. Aku berkata-kata sambil memandang tajam ke kata-kata yang
berseliweran di depan mata. Menghunus hati orang di depanku tapi tetap tidak
kupeduli. Mampus kubilang dalam hati. Aku hanya ingin mengata apa yang ingin
kukata. Kenapa? Kupikir, sudah tidak waktunya lagi mengatakan apa yang ingin kau
dengar. Aku bukan malaikat. Bersiaplah mendengar apa yang tidak ingin kau
dengar. Sekian.
Comments
Post a Comment