My Life as a Employe
Sudah Enam bulan saya
bekerja, semua rasa bercampur aduk pernah senang sangat senang pernah pula down sangat down. Pas normal berpikir hal itu adalah wajar, tapi di saat
kejadiannya merasa dunia sangat tidak adil. Sangat tidak labil bukan?
Hari pertama saya bekerja,
saya masih berusaha untuk mempercantik diri. Berusaha untuk mendapatkan
perhatian dari senior-senior di kantor. Berangkat
dengan rok mini, kemeja lenin, kalung, high
heels plus make up. Tenang, rambut tidak sampai di hair do by gitu kok. :D Berbekal dari
kakak sepupu dan temen sekost-an jadilah ke kantor seperti mau ke taman
kanak-kanak atau ke taman hiburan. Berasa diri menjadi badut, kadang menjadi
boneka cantik dari India. Dan itu sangat amat tidak nyamans (Saya juga si odong
mau di dandani demi standart perkantoran) Gaya badut tersebut bertahan hingga empat
hari, hari kelima bebas karena Jum’at. Dan yeay! Lumayan. Jum’at, Sabtu dan Minggu
lepas dari perbadutan. Yeay.
Masa perkenalan selesai,
hingga hari ini, saya tidak pernah memakai rok dan gaya ondel-ondel tersebut. Mungkin
sekarang pak bos sudah mulai kecewa merekrut saya. But who care, ha? Hahaa. ;p
maap pak itu sangat tidak nyaman dengan saya. Then, i use my own style, til today i still affiliate or incorpotare. Absolutely
J
Kemudian penyesuaian dengan
pekerjaan. Okey, jujur, terkadang bekerja itu seperti kamu masuk ke dunia alien,
apapun tidak tidak kamu ketahui. Hanya ada satu cara, dan itu cara paling
manjur dan butuh kesabaran tingkat nirwana. BELAJAR dari 0 BANGET. Untuk saya, penyesuaian
saja berlangsung hingga tiga bulan men!! setelah itu baru bisa move on. Tidak lagi harus didampingi. Apalagi jenis pekerjaan
yang berbeda dengan kepribadian kamu yang males ketemu orang, tiba-tiba setiap
hari harus ketemu banyak klien. Dan harus melakukan negosiasi dengan mereka
tanpa ampun. Target taruhannya. Hanya nikmati, sabar sampai mahir. Bertahan sampai
mahir. Bekerja dengan target itu kadang membuat orang menjadi visioner, gimana
caranya supaya bla bla capai target. Hanya
itu isi otak, setiap hari. How, how and
how. Find your own style and strategy.
Be creative. tercapai atau tidak, target kita berhubungan dengan diri kita
pribadi bukan dengan atasan. Pertanyaan yang sering saya tanyakan kepada diri
sendiri: salahnya dimana? Kenapa-kenapa dan kenapa? Capek iya, stess iya juga. Tapi
jangan salah, seneng iya, gila juga iya (bareng tim). Lets your team become your family, never assume your friends as a
anemies. respect them as colleagues. Then they will yours.
Nah yang paling menyenangkan
dari bekerja adalah tanggal gajian, tidak munafik. Saya suka tanggal gajian. Artinya
saya boleh menghibur diri dengan membeli barang yang saya suka. Bisa membeli
beberapa potong baju, buku, kaset dvd dll. Tapi euforia tanggal 25 itu berlaku
hingga dua minggu men. Dengan kata lain dua minggu setelah tanggal 25 itu ATM
sudah tinggal 3 digit. Itu yang bikin miris. Dua minggu setelahnya, hari demi
hari hanya semacam bentuk pertahanan. Menuggu tanggal 25 berikutnya itu
merupakan kelucuan tersendiri. Ibaranya tanggal hari ini adalah bulan Januari
dan dan tanggal 25 adalah Desember. Lama banget !! Belum lagi saya adalah
pengguna rekening BNI yang sudah sangat terkenal payroll paling lama. Yang lain
udah pada gajian tanggal 25, lah saya nunggu dari pagi hingga sore aja seperti
3 tahun apalagi kalo terlambatnya hingga 3 hari? Errr serasa seabad. Masalah
ini saya alami hingga tiga bulan. Uang tidak pernah menyentuh tanggal 25. Bulan
berikutnya saya puasa belanja. Kecuali yang terpenting. Dan tentunya berhasil
mencapai tanggal 25 J. Dan yeay gue lulus satu
perkara. Bulan ke 5 dan keenam baru saya bisa menabung. Huhuhu.
Comments
Post a Comment